Mengamati pergerakan kurs poundsterling pada perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (19/7) bergerak lemah melawan dollar AS oleh profit taking setelah berhasil unjuk kekuatan pada perdagangan awal pekan. Poundsterling menerima tenaga kuat dari pernyataan seorang pejabat senior BOE Martin Weale hari Senin menyikapi kondisi Inggris pasca Brexit. Pernyataan ini memberikan keyakinan pasar untuk mengkoleksi aset berdenominasi pound.
Lihat:Pidato Pejabat BOE Kuatkan Euro dan Pound
Untuk perdagangan hari ini, pergerakan poundsterling dibayangi beberapa data yang mixed yaitu data inflasi baik untuk tingkat konsumen, produsen dan juga barang-barang retail. Dari data ini hanya tingkat konsumen yang diperkirakan menunjukkan peningkatan, harga minyak mentah pemicunya.
Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (19/7) pergerakan kurs pound rebound mantap terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi pada 1.3257 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound turun 36 pips atau 0,4% dan nilai bergulir berada pada 1.3221.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun ke kisaran 1.3168-1.3114. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut, pair akan naik kembali ke kisaran 1.3315.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang