Pengerjaan renovasi Stadion Gelora Bung Karno yang akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dimulai sekitar bulan Agustus atau September harus selesai sebelum event Asian Games 2018. Untuk mengerjakan proyek baru ini, perseroan yang alami kemerosotan keuntungan sepanjang semester pertama lalu belum menandatangi kontrak senilai Rp600-800 miliar tersebut.
Sebelumnya dilaporkan kinerja keuangan ADHI sepanjang semester I-2016 alami kemerosotan keuntungan atau laba bersih hingga 20 persen lebih. Laba bersih yang diterima hanya Rp55,53 miliar atau Rp15,60 per saham sedangkan tahun lalu mencapai Rp70,43 miliar atau Rp39,10 per saham.
Melempemnya keuangan 6 bulan pertama tersebut paling besar dipicu oleh kerugian selisih kurs yang harus ditanggung perseroan dan juga membengkaknya total utang perseroan ditengah penurunan pendapatan.
Pendapatan ADHI periode tersebut hanya Rp3,13 triliun sedang tahun sebelumnya Rp3,21 triliun yang tidak dapat tutup kerugian selisih kurs sebesar Rp1,65 miliar dan juga total utang menjadi Rp12,01 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (9/8), saham ADHI dibuka flat pada posisi 2790 dan kini saham bergerak negatif dalam kisaran 2780 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 166 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADHI perdagangan sebelumnya bullish dengan indikator MA masih bergerak naik namun indikator Stochastic turun mendekati area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak turun juga menunjukan pergerakan ADHI dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 2770 hingga target resistance di level 2820.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang