Mengakhiri perdagangan saham akhir pekan kedua bulan Maret (10/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat bergerak positif awal perdagangan terus tertekan hingga penutupan. IHSG turun 0,40 persen pada posisi 5390,68. Pelemahan IHSG di hari ke-3 hari ini mendapat tekanan jual yang cukup besar baik dari investor lokal dan juga asing jelang penutupan. Secara mingguan, IHSG pekan ini retreat setelah 2 pekan berturut bergerak bullish.
Diakhir sesi kedua terpantau 101 saham menguat dan 94 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp4,5 triliun dari 10,4 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 286.091 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini mencetak net sell sebesar Rp58 miliar lebih.
Anjloknya IHSG mendapat tekanan kuat dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,6% ke posisi 891. Tekanan saham unggulan tersebut paling banyak di 7 sektor yang melemah sepanjang hari. 7 sektor yang melemah dipimpin oleh anjlok paling dalam sektor mining dan aneka industri dengan penurunan indeks 2,15% dan 1,22% masing-masing. Saham-saham unggulan yang paling kuat menekan indeks 7 sektor tersebut seperti saham ITMG, ADRO, PTBA, INCO, ANTM, san ASII.
Sedangkan 2 sektor saham yang menguat hanya sektor industri dasar dan perdagangan dengan penguatan 0,41% dan 0,19% masing-masing. Sedangkan saham unggulan yang mendukung sektor tersebut hanya saham SMGR dan MNCN.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan depan berpotensi rebound secara teknikal. Jika bursa saham kawasan Amerika kembali ditutup kuat akan menjadi sentimen positif bagi IHSG awal pekan depan.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang