(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau naik tipis pada perdagangan hari Rabu (5/9), setelah sempat tergelincir ke level terendah mingguannya di sesi kemarin, sementara dolar masih merangkak secara perlahan di tengah kekhawatiran pasar atas eskalasi konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Spot emas naik 0,2 persen ke level $1,194.11 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi $1,198.20 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore WIB ini beringsut naik ke level 95,55, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,43.
Ketakutan pasar telah mengoyang pertumbuhan global oleh kebijakan proteksionis ‘America First’ dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah membuat pasar terus dalam posisi waspada terhadap risiko pada sebagian besar tahun ini.
Emas telah loss sekitar 8 persen di tahun ini di tengah meningkatnya suku bunga AS, sengketa perdagangan dan krisis mata uang Turki, dengan investor memilih memarkir uang mereka dalam dolar.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia berupaya bangkit namun belum lepas dari downtrend-nya sejak awal April lalu, sedangkan dollar cenderung menanjak dalam lima hari ini. Harga emas, kalau terus tertekan, akan menuju level support di $1.159,79 dan $1.131,49. Sedangkan, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.213,86 dan level $1.220,69.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau turun Rp1.000 ke level harga Rp655.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp656.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido