(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah di pasar komoditas New York ICE di akhir sesi perdagangan Selasa (18/12) yang berakhir Rabu (19/12) anjlok kembali dan semakin rendah ke posisi termurah 2-1/2 bulan. Sedangkan harga gula di London turun pada posisi termurah dalam 3 minggu.
Melemahnya harga gula tersebut mendapat tekanan dari posisi anjloknya harga minyak mentah ke posisi terendah 1-1/4 tahun yang menurunkan harga etanol, sehingga dapat mendorong produsen gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu ke produksi gula daripada produksi etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.
Faktor bearish lain untuk gula adalah peningkatan output dari India, produsen terbesar kedua di dunia dimana ndian Sugar Mills Association melaporkan bahwa produksi gula India selama 1 Oktober – 15 Desember mencapai 7.05 MMT, naik dari 6.90 MMT setahun sebelumnya.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,19 atau 1,52% pada harga $ 12,49 per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London ditutup turun 3,70 atau 1,09% pada harga $336.00.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara fundamental harga gula masih berpotensi turun kembali oleh proyeksi penurunan harga minyak mentah namun secara teknikal berpotensi naik oleh bargain hunting pasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang