(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Amerika Serikat akhir pekan hari Jumat (21/12) dibuka kuat setelah perdagangan sebelumnya anjlok parah hingga jatuh ke posisi terburuk. Sentimen positif pasar yang membuat aksi bargain hunting yaitu pernyataan hawkish seorang pejabat Fed bersamaan dengan pasar saham dibuka.
Saham langsung diburu pasar setelah Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan bahwa bank sentral dapat mengkaji ulang kebijakan suku bunga dan penurunan neraca pada tahun depan jika ekonomi melambat. Williams juga mengatakan Fed sedang mendengarkan pasar, dan dapat mengevaluasi kembali prospeknya untuk dua kenaikan suku bunga tahun depan.
Menyusul komentar tersebut, indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 300 poin dan saham perusahaan pakaian olahraga Nike rally hampir 9 persen menyusul hasil pendapatan yang kuat. Kemudian indeks S & P 500 menguat 1 persen dan indeks Nasdaq Composite yang dipimpin saham teknologi unggulan menguat 0,4 persen.
Sebelum komentar Williams tersebut beberapa indikator ekonomi yang dirilis sebelum pasar dibuka memberikan sentimen negatif karena data yang dirilis tersebut menunjukkan data yang lebih buruk dari periode sebelumnya seperti data PDB Q3 Amerika, data core durable orders serta indeks penghasilan pekerja menurun dari periode sebelumnya.
Perdagangan sebelumnya bursa saham Wallstreet anjlok parah merespon penolakan Presiden Trump tidak mau menandatangani RUU pengeluaran jangka pendek yang disetujui oleh Senat karena kurangnya anggaran dana untuk pembangunan tembok perbatasan USA-Meksiko.
Sehingga indeks Dow Jones merosot 464,06 poin atau 2 persen menjadi 22.859,60, Nasdaq jatuh 108,42 poin atau 1,6 persen menjadi 6.528,41 dan S & P 500 merosot 39,54 poin atau 1,6 persen menjadi 2.467,42.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang