(Vibiznews – Forex) – Melihat pergerakan dolar AS pada perdagangan forex sesi Amerika akhir pekan hari Jumat (21/12) masih kuat untuk bergerak rally sekalipun banyak data ekonomi penting yang memberikan sentimen negatif pasar. Namun dolar terus diburu pasar sehingga menekan beberapa rival utamanya kecuali poundsterling.
Dolar baru saja menerima kekuatan dari pernyataan Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams yang mengatakan bahwa bank sentral dapat mengkaji ulang kebijakan suku bunga dan penurunan neraca pada tahun depan jika ekonomi melambat. Williams juga mengatakan Fed sedang mendengarkan pasar, dan dapat mengevaluasi kembali prospeknya untuk dua kenaikan suku bunga tahun depan.
Komentar ini memberika sentimen positif bagi perdagangan saham Wallstreet dan juga perdagangan obligasi dimana yield obligasi bergerak kuat. Akibatnya memberikan kekuatan bagi dolar AS untuk tetap bullish.
Hari ini merupakan hari yang sibuk bagi pergerakan pasar keuangan global karena terdapat rilis data ekonomi penting di semua sesi seperti di sesi Amerika dilaporkan data yang negatif yaitu data PDB kuartal ketiga, core durable goods order serta data personal income. Nanun terdapat data yang menunjukkan data positif seperti data sentimen konsumen UoM serta data personal spending.
Buruknya data penting tersebut sempat memberikan sentimen negatif bagi pasar namun diabaikan kembali setelah pernyataan seorang pejabat Fed yaitu Jhon Williams memberikan penghiburan setelah sebelumnya ditakutkan dengan kebijakan Fed tahun 2019 yang akan tetap menaikkan suku bunganya di tengah pertumbuhan global yang lambat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada di posisi 96.76 atau menguat 0,54 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 96.43. Indeks sempat turun masuki sesi Eropa ke posisi terendah di 96.25.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens