(Vibiznews-Commodity) – Diawal perdagangan komoditas sesi Asia hari Senin (27/05) posisi harga minyak mentah Amerika dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya yang bangkit dari posisi terendah 11 pekan. Tekanan pada harga minyak mentah sejak awal sesi masih didasari oleh sentimen kekhawatiran perang dagang AS-China.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS anjlok 18 sen atau 0,31 persen pada $58,32 per barel. Namun untuk harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $68,61 per barel yang naik 4 poin atau 0,09% dari perdagangan sebelumnya.
Kekhawatiran pasar akan sengketa perdagangan Tiongkok-Amerika dapat mempercepat perlambatan ekonomi global menghadang sentimen pengurangan pasokan yang dilakukan produsen OPEC beberapa bulan terakhir. Selain itu sentimen laporan pasokan minyak AS periode pekan lalu turut menghalangi aksi beli minyak mentah berjangka Amerika.
Persediaan minyak mentah AS yang dilaporkan EIA membengkak sebesar 4,7 juta barel dalam minggu terakhir ke level tertinggi sejak Juli 2017, demikian juga pasokan bensin mencatat kenaikan mengejutkan hingga naik 3,7 juta barel.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun menemui posisi support di 57.89 – 56.74. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke resisten 59.38 – 60.60.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang