(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (1/9) terpantau agak flat dengan koreksi tipis 1,045 poin (0,02%) ke level 5.237,442 setelah dibuka terkoreksi terbatas ke level 5.229,932. IHSG fluktuatif di dua zona, sementara bursa kawasan Asia siang umumnya variatif di tengah rilis data aktivitas manufaktur China yang melebihi ekspektasi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,19% atau 28 poin ke level Rp 14.590, dengan dollar AS di pasar uang Asia beranjak turun setelah merosot 2 hari di sesi sebelumnya; tertekan oleh kebijakan suku bunga rendah the Fed yang diperpanjang dan berada di posisi 2 tahun terendahnya. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.562.
Mengawali perdagangannya, IHSG terkoreksi terbatas 8,555 poin (0,16%) ke level 5.229,932. Sedangkan indeks LQ45 naik tipis 0,103 poin (0,01%) ke level 824,289. Siang ini IHSG terkoreksi tipis 1,045 poin (0,02%) ke level 5.237,442. Sementara LQ45 terlihat naik 0,05% atau 0,390 poin ke level 824,576.
Siang ini empat dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor property yang merosot 0,62 %, diikuti sektor industry dasar yang turun 0,54%.
Tercatat sebanyak 152 saham naik, 219 saham turun dan 159 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 428.76 kali transaksi sebanyak 5,80 miliar lembar saham senilai Rp 4,280 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya variative bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang mersoto 0,06%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,02%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Indofood (INDF) -2,95%, JAPFA (JPFA) -2,87, Charoen Pokphand (CPIN) -2,78%, dan Bintang Oto (BOGA) -2,41%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini fluktuatif di dua zona ditahan aksi profit taking, sementara bursa kawasan Asia siang umumnya variatif di tengah rilis data aktivitas manufaktur China yang melebihi ekspektasi. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak variatif dan terbatas, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.406 dan 5.715. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.221, dan bila tembus ke level 5.120.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido