(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Obligasi ritel Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar di tahun ini. Di tengah iklim suku bunga global yang rendah yang masih akan terjadi di tahun depan, obligasi masih memberikan imbal hasil yang lebih menarik. Selain itu obligasi juga cocok dijadikan salah satu pilihan alokasi portofolio nasabah yang berprofil risiko konservatif, moderat, hingga agresif.
Tidak heran jika penjualan obligasi negara ritel seri ORI019 laris manis. Buktinya, hingga akhir masa penawaran tanggal 18 Pebruari, jumlah volume pemesanan pembelian ORI019 mencapai Rp 26 triliun, sementara volume pemesanan pada ORI018 yang ditawarkan pemerintah tahun lalu hanya mencapai Rp 12,97 triliun..
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) realisasi volume penawaran ORI019 ini dua kali lipat dari ORI seri sebelumnya.
Menurut Direktur SUN DJJPR Deni Ridwan, “Penerbitan ORI019 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial dengan porsi sebesar 37,5%.” Di urutan kedua, 34% pembelian ORI019 berasal dari generasi X atau investor yang berusia 41-55 tahun.

Sedangkan dari segi nominal generasi baby boomers justru mendominasi pemesanan ORI019 atau sekitar 38,6%, atau berada di urutan ketiga sebagai investor yang mendominasi pembelian ORI019 dengan 25,3% terhadap total investor ORI019. Sedangkan untuk Generasi Z berkontribusi 1%, dimana dari kategori pelajar kontribusinya mencapai 4,9%.
Animo masyarakat di klaim masih sangat tinggi untuk berinvestasi di ORI019, meskipun tidak ada ORI yang jatuh tempo di awal tahun. Bahkan, pemerintah melakukan penambahan kuota (upsize) untuk merespon animo tersebut.
ORI019 merupakan seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di awal tahun dan diterbitkan dengan kupon terendah sebesar 5,57% per tahun sepanjang penerbitan SBN ritel tradable.
Terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019, di mana 22.268 (45,7% dari jumlah total investor) merupakan investor baru. Angka tersebut dipandang cukup menggembirakan sebagai hasil dari upaya yang dilakukan terus menerus oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam memberikan edukasi investasi kepada masyarakat.
Antusiasme masyarakat memang juga terlihat dari keikutsertaan kegiatan edukasi yang dilaksanakan terkait penawaran ORI019. Bahkan Dirjen PPR, Luky Alfirman, sempat menekankan kalau konsistensi pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target pembiayaan APBN tahun berjalan, serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat pada pembukaan masa penawaran ORI019.
Untuk itu, diharapkan peningkatan kesadaran dan budaya berinvestasi masyarakat Indonesia, dalam jangka panjang, dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan.
Dana hasil penjualan ORI019 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang