(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan sepanjang bulan Juli mencetak kinerja yang buruk sejak bulan Maret 2020 setelah 8 bulan cetak gain, yang ditutup melemah pada posisi terendah dalam 2 bulan pada perdagangan hari Jumat (30/7/2021). Indeks Kospi juga mencetak kerugian harian terbesar sejak 13 Mei 2021 oleh meningkatnya ketidakpastian terkait dengan tindakan keras China terhadap perusahaan teknologinya.
Kospi memulai dengan awal yang lesu oleh aksi profit taking investor setelah sebelumnya di posisi tertinggi sepekan, kemudian harga saham turun tajam jelang penutupan mengikuti anjloknya saham teknologi secara keseluruhan di pasar saham Asia, termasuk Hong Kong, Cina dan Jepang.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup anjlok 40,44 poin atau 1,24 persen menjadi 3.202,32. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka anjlok 5,58 poin atau 1,30% ke posisi 423.91, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 428.21 dan sempat turun ke posisi terendah di 423.91.
Saham raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix memimpin penurunan dengan masing-masing turun 0,63% dan 1,32%, dengan saham raksasa internet Naver juga turun 1,37%. Saham kapital besar lainnya yang menekan Kospi seperti saham Hyundai Motor turun 1,8 persen dan saham Samsung Biologics turun 2,31 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting