(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Selasa (4/1/2022) kembali melanjutkan pergerakan rallynya hingga menembus posisi resisten kuat hariannya. Yen Jepang turun ke level terendah 5 tahun terakhir di tengah penguatan dolar secara umum karena investor mengintensifkan taruhan pada kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Yen melanjutkan tren turunnya terhadap dolar pada tahun 2022, menyusul penurunan tahunan 10% pada tahun sebelumnya karena situasi ekonomi dan kebijakan moneter antara Jepang dan AS terus menyimpang.
Sementara itu The Fed mengisyaratkan kesiapan untuk memperketat pengaturan moneter tahun ini, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter besar-besaran tidak berubah saat negara itu memasuki tahun ke-10 dari kebijakan ultra-mudah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Inflasi Jepang juga tetap relatif datar dan jauh di bawah target bank sentral 2%, memperkuat pandangan bahwa BOJ akan tertinggal dari bank sentral lain dalam menarik kembali stimulus moneter.
Selain itu pudarnya kekhawatiran bahwa varian omicron akan menggagalkan pemulihan ekonomi mendorong selera perdagangn aset risiko, sehingga memberikan tekanan pada safe haven yen.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bertahan pada kisaran resisten di sesi Eropa setelah rally pemulihan sesi sebelumnya, terangkat oleh lonjakan yield obligasi AS. Yield terangkat oleh sentimen pasar akan kenaikan suku bunga Federal Reserve awal tahun meskipun melonjaknya kasus Covid.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan terus menguat, dan kini pair berada di posisi 115.77 yang sedang mendaki ke resisten lemahnya di 115.88 – 116.36. Namun jika turun kembali menghampiri posisi pivot di 115.20, akan meluncur ke support kuat di 115.06-114.70.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting