(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia Senin (16/5/2022) bergerak kuat melanjutkan gain akhir pekan lalu. Secara mingguan posisi yen pekan lalu menguat untuk pertama kalinya setelah 9 pekan berturut melemah terhadap dolar AS. Namun awal pekan ini yen kembali tertekan oleh kenaikan yield obligasi AS akhir pekan lalu.
Secara fundamental Yen masih tertekan karena kebijakan Bank of Japan yang tidak akan diubah demi mengendalikan nilai tukar, yang disampaikan salah seorang pejabat bank menurut rilis summary pertemuan bulan April lalu.
BOJ menggandakan program stimulus besar-besaran dan memperkuat komitmen terhadap kebijakan imbal hasil super rendah pada bulan April, mengatakan akan menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah 10-tahun dalam jumlah tak terbatas untuk mempertahankan batas imbal hasil 0,25% implisit di sekitar target nolnya setiap hari pasar. Ini sangat kontras dengan Federal Reserve, yang telah secara agresif menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Asia bergerak kuat di atas angka 104, posisi tertinggi 20-tahun. Dolar AS kuat sebagai safe haven oleh kekhawatiran investor bahwa kenaikan inflasi AS dapat bertahan dan memicu kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang lebih cepat
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berusaha rebound, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 129.20 akan bergerak naik menuju posisi 129.70 sebelum kemudian mendaki ke posisi R2 dan juga R3. Namun jika berbalik arah, pair akan turun ke posisi 128.68 sebelum kemudian meluncur ke kisaran S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
130.91 | 130.18 | 129.70 | 128.95 | 128.46 | 127.73 | 127.24 |
Buy Avg | 129.90 | Sell Avg | 128.30 |