(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia Jumat (20/5/2022) sedang berusaha bergerak lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di posisi terendah dalam sebulan. Yen Jepang berhasil menembus kisaran 127 oleh menguatnya sentimen perdagangan safe haven.
Penguatan yen dikarenakan investor melakukan penghindaran aset risiko di tengah memburuknya prospek ekonomi global. Dan hari ini akan dirilis data inflasi Jepang yang diperkirakan akan meningkat sama dengan negara besar lainnya, jika meningkat maka akan membuat bank sentral mengangkat suku bunganya.
Namun secara fundamental posisi yen Jepang dibayangi oleh komentar seorang pejabat Bank of Japan bahwa tidak tepat untuk mengubah kebijakan moneter untuk tujuan mengendalikan nilai tukar, yang pada gilirannya akan membatasi sebagian besar aktivitas pembelian.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya melemah signifikan ke posisi terendah dalam dua minggu karena berlanjutnya pelemahan data ekonomi AS yang memicu kekhawatiran adanya pertumbuhan ekonomi dengan latar belakang inflasi yang tinggi, ditambah dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY melemah, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 127.77 berusaha naik ke posisi 127.96 sebelum kemudian mendaki ke posisi R1 dan juga R3. Namun jika berbalik arah, pair akan meluncur ke posisi 127.24 sebelum kemudian meluncur ke kisaran S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
130.71 | 129.82 | 128.79 | 127.91 | 126.88 | 125.99 | 124.96 |
Buy Avg | 128.55 | Sell Avg | 127.05 |