(Vibiznews – Forex) Minggu lalu merupakan minggu yang volatile secara gila-gilaan bagi Poundsterling Inggris setelah presentasi dari budget mini yang sangat kontroversial dari pemerintah Inggris yang baru. Setelah terjun bebas ke kerendahan sepanjang waktu di 1.0340 pada permulaan minggu lalu, GBP/USD berhasil membalikkan arah dan naik ke atas 1.1200 pada awal hari Jumat minggu lalu. Walaupun pasangan matauang ini kehilangan momentum bullish-nya menjelang akhir minggu, pasangan matauang in berhasil mengakhiri penutupan harga mingguan di teritori yang positip. Minggu ini, laporan pekerjaan AS bulan September dan perkembangan politik di Inggris akan diawasi dengan seksama oleh partisipan pasar.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memasuki minggu perdagangan yang baru hari Senin minggu lalu di 1.0853, GBP/USD berhasil mengakhiri minggu ini pada hari Jumat dengan kenaikan ke 1.1165. Pada awalnya hari Senin GBP/USD tertekan dan jatuh ke 1.0672 ditengah menguatnya USD. Namun pada hari Selasa berhasil bangkit dari kerendahan di 1.0340 naik ke 1.0800 sebelum akhirnya terkoreksi turun kembali ke 1.0740. Pada hari Rabu, sempat naik ke 1.0850 karena intervensi BoE, namun pada akhirnya sempat berbalik turun, tergelincir ke 1.0500, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke 1.0746 karena dollar AS mulai kehilangan kekuatannya. Pada hari Kamis GBP/USD berhasil memelihara momentum bullish-nya dan memperpanjang rally hariannya naik ke sekitar 1.1066. Pada hari Jumat, sempat berhasil melanjutkan kenaikannya ke 1.1212 karena melemahnya dollar AS, namun pada jam penutupan perdagangan berbalik turun ke 1.1165 karena berbalik menguatnya dollar AS.
Pergerakan Harian GBP/USD Minggu Lalu
GBP/USD mendapatkan tekanan bearish yang baru dan jatuh ke bawah 1.0700 di sekitar 1.0672 selama jam perdagangan sesi AS. Di dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada hari Senin, Bank of England (BoE) mengatakan bahwa mereka menyambut komitmen pemerintah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, yang langsung memicu aksi jual GBP berikutnya.
Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengumumkan pemangkasan pajak yang merupakan rekor didanai oleh kenaikan yang besar di dalam pinjaman Inggris.
Rencana pemerintah Inggris ini membangkitkan ketakutan terhadap kebijakan fiskal yang bisa mendorong ekonomi ke arah jalur hutang yang tidak bisa berkelanjutan dan memicu aksi jual obligasi yang brutal. Yields obligasi pemerintah Inggris 10 tahun naik ke 9% pada hari Jumat dua minggu lalu dan naik lagi ke 11% pada hari Senin minggu lalu dan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2008.
Tipisnya likuiditas selama jam perdagangan sesi Asia menambah besar dampak negatip dari reaksi pasar terhadap budget mini dari Poundsterling yang menyebabkan GBP/USD sempat mengalami kerugian lebih dari 500 pips dalam beberapa jam saja.
Pasangan matauang ini berhasil menghapus sebagian kerugian hariannya pada jam perdagangan sesi Eropa di tengah pembicaraan pasar yang menunjukkan bahwa Bank of England (BoE) sedang menyiapkan pernyataan yang kemudian mengatakan bahwa mereka sedang memonitor perkembangan di pasar keuangan dengan sangat ketat sementara menyambut komitmen pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal lain yang membebani GBP/USD adalah resistensi dari Menteri Keuangan Kwarteng yang menyalahkan Gubernur BoE Andrew Bailey dalam hal kenaikan harga alias inflasi dan ketakutan ekonomi bagi Inggris.
Selain itu kemarahan global terhadap rencana Rusia untuk menurunkan lebih banyak pasukan di sekitar Ukraina juga memberikan tekanan turun terhadap harga GBP/USD dengan menguatnya dollar AS.
GBP/USD melepaskan sebagian dari keuntungan hariannya pada paruh kedua perdagangan hari Selasa dan jatuh ke bawah 1.0750 di sekitar 1.0740. Bagusnya data consumer confidence dari AS kelihatannya telah memberikan dorongan naik terhadap dollar AS dan membebani pasangan matauang ini, meskipun ada komentar yang hawkish dari Bank of England (BoE).
CB Consumer Confidence AS muncul membaik naik ke 103.2 dari sebelumnya di 95.3. Selain itu angka 103.2 ini masih jauh lebih baik daripada angka di perkirakan di 99.40.
Pada awalnya GBP/USD berhasil naik dari kerendahan sepanjang waktu yang menyentuh 1.0340 pada permulaan minggu perdagangan yang baru. Pasangan matauang ini sempat naik hampir 1% dalam sehari ke 1.0800 namun perlu dukungan dari BoE untuk bisa melanjutkan rebound-nya.
Setelah Poundsterling Inggris terdepresiasi secara signifikan, BoE merilis pernyataan pada akhir hari Senin dengan mengatakan bahwa mereka memonitor perkembangan di pasar keuangan dengan seksama. BoE menambahkan bahwa mereka tidak akan ragu – ragu untuk menaikkan tingkat bunga sebanyak yang diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target 2%. Namun pada saat yang bersamaan, bank sentral Inggris ini juga mengatakan bahwa mereka menyambut komitmen pemerintah untuk membuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang menyebabkan GBP jatuh tajam.
Amerika Serikat merilis data ekonomi, Durable Goods Orders bulan Agustus yang terkontraksi sebesar 0.2% dalam sebulan, lebih baik dari yang diperkirakan terkontraksi sebesar 0.4%. Sementara itu angka inti, Nondefense Capital Goods Orders ex Aircraft, muncul lebih baik daripada yang diperkirakan, naik 1.3%.
Pada hari Rabu, Setelah kenaikan awal ke 1.0850 karena intervensi dari Bank of England (BoE) di pasar keuangan, GBP/USD jatuh lagi hampir 300 pips. Pasangan matauang GBP/USD jatuh dari ketinggian hariannya, tergelincir di bawah pertengahan 1.0500
Meskipun demikian, dengan dollar AS mulai kehilangan kekuatannya pada saat jam perdagangan sesi AS dimulai, pasangan matauang ini berhasil naik kembali ke atas 1.0700 di sekitar 1.0746 dan menghapus sebagian dari kerugian hariannya.
Pasar agak tenang dalam perdagangan semalam ketika Bank of England membuat pengumuman yang mengejutkan bahwa bank sentral Inggris ini akan mulai membeli obligasi – obligasi pemerintah agar supaya bisa menstabilkan pasar obligasi Inggris. Namun International Monetary Fund (IMF) mengatakan pemerintah Inggris harus memeriksa ulang rencana tertulisnya untuk menstimulir ekonomi melalui pinjaman massif dan penjualan obligasi.
GBP/USD berhasil memelihara momentum bullish-nya dan memperpanjang rally hariannya pada hari Kamis, naik menembus 1.1050 di sekitar 1.1066. Adanya sedikit tekanan jual terhadap dollar AS meskipun atmosfir pasar enggan terhadap resiko telah membantu pasangan matauang ini naik lebih tinggi.
Setelah berhasil rebound pada hari Rabu, GBP/USD berada di bawah tekanan bearish pada jam perdagangan sesi Asia hari Kamis pagi dan turun ke bawah 1.0800. Namun, pasangan matauang ini berhasil mengumpulkan momentum pemulihannya dan naik ke atas 1.0850 pada awal jam perdagangan sesi Eropa. Pada jam perdagangan sesi AS, hari Kamis malam, berhasil melanjutkan kenaikannya ke atas menembus 1.1050 di sekitar 1.1066.
Intervensi Bank of England (BoE) di pasar emas memicu reaksi yang bermacam-macam dan GDP/USD berfluktuasi liar dalam rentang harga yang relatif luas. BoE mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pembelian sementara dari obligasi pemerintah Inggris untuk memulihkan kondisi pasar yang beraturan sekalipun mencatat bahwa target tahunan dari MPC dengan pengurangan saham senilai £80 billion, akan tetap tidak cukup atau tidak efektif.
Pada hari Jumat, GBP/USD berhasil memelihara momentum bullish-nya dan memperpanjang rally hariannya pada hari Kamis, naik menembus 1.1100 di sekitar 1.1165. Adanya sedikit tekanan jual terhadap dollar AS meskipun atmosfir pasar enggan terhadap resiko telah membantu pasangan matauang ini naik lebih tinggi.
Setelah Bank of England (BoE) memutuskan untuk mengintervensi pasar pada pertengahan minggu dan meyakinkan pasar bahwa kemudahan fiskal akan memicu respon kebijakan yang signifikan, Poundsterling Inggris berhasil naik kembali secara mengesankan. Selain itu dollar AS yang sudah berada pada posisi overbought yang ekstrim memicu koreksi tajam terhadap dollar AS juga. Semua ini membuat dorongan tambahan bagi kenaikan GBP/USD. Pasangan matauang ini telah naik hampir 400 pips sejak hari Rabu dan mengalami peningkatan selama seminggu ini.
Sebelumnya, data ekonomi yang dipublikasikan oleh Office for National Statistics (ONS) Inggris menunjukkan bahwa GDP Inggris berkembang sebesar 4% pertahun pada kuartal kedua, lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar sebesar 2.9%.
Perhatian pada Minggu Ini
Meskipun terjadi rebound yang besar, investor bisa melihat beresiko untuk mempertaruhkan poundsterling akan terus melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek. Pemerintah Inggris telah menjelaskan bahwa mereka tidak punya rencana apapun untuk menyesuaikan budget mini dan sebagian perkiraan menunjukkan bahwa naiknya biaya mortgage akan menghapus setiap potensi kelegaan keuangan yang diberikan kepada rumah tangga melalui pemangkasan pajak dan pembatasan harga energi. Guardian melaporkan bahwa sudah lebih dari 40% mortgage yang tersedia ditarik dari pasar sejak pemerintah Inggris membukakan mengenai budget mini mereka.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss dan Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng kemungkinan akan menghadapi kritikan keras dan tekanan politik pada hari – hari yang akan datang. Apabila pemerintah Inggris mengubah sikapnya dan kelihatan akan menyesuaikan rencana fiskalnya sehingga tidak berjalan bertentangan dengan kebijakan moneter BoE, GBP/USD akan bisa mengumpulkan momentum bullish-nya. Meskipun demikian, dalam skenario ini, BoE bisa mundur dari kenaikan tingkat bunga yang berukuran super dan membatasi potensi keuntungan Poundsterling.
Karena dari Inggris tidak ada data ekonomi yang berdampak tinggi yang akan dikeluarkan pada minggu ini, maka berita – berita mengenai politik Inggris dan perkembangan pasar obligasi Inggris akan diawasi dengan cermat oleh para investor dan trader.
Dari AS, pada hari Senin, ISM akan merilis laporan PMI manufaktur untuk bulan September. Price Paid Component dari survey ini yang jatuh ke 52.5 di bulan Agustus dari sebelumnya 55.5 pada bulan Julli, bisa mempengaruhi performa dollar AS. Angka di bawah 50 akan membebani USD dan kenaikan yang tidak terduga dari level bulan Agustus akan memberikan dampak yang sebaliknya.
Laporan employment sektor swasta dari ADP akan dirilis pada hari Rabu menjelang laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat. Investor memperkirakan NFP AS bulan Septembar akan naik sebanyak 250.000 setelah pada bulan Agustus naik lebih daripada yang diperkirakan sebelumnya sebanyak 315.000. Tingkat pengangguran berada di 3.7% pada bulan Agustus dan diperkirakan tidak akan berubah pada laporan bulan September. Meskipun demikian, reaksi awal dari pasar akan bisa dengan cepat berlangsung, angka NFP yang bagus akan membebani GBP/USD dan sebaliknya.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1050 dan kemudian 1.1000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1300 dan kemudian 1.1460.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido