(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Data tenaga kerja AS, NFP, yang melampau estimasi memicu ekspektasi the Fed akan tetap agresif dalam menaikkan suku bunganya. Dollar kembali rebound dengan data ini.
- Dampak dari rilis NFP ini yang menunjukkan Amerika tidak dalam jatuh ke resesinya akan dicermati terus pasar minggu mendatang.
- Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, data inflasi AS (CPI) Kamis malam dan minutes dari FOMC pada Kamis dini hari, selain data GDP Inggris pada Rabu.
Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas bertahan, dan US dollar bangkit menguat kembali.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 10-14 October 2022.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan rebound dari koreksi sebelumnya, didorong oleh data tenaga kerja NFP yang melampaui estimasi dan menguatkan prediksi the Fed akan tetap agresif untuk menaikkan suku bunganya; dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik tipis ke 112.75. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun ke 0.9740. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 0.9999 dan kemudian 1.0051, sementara support pada 0.9536 dan 0.9303.
Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.1092 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.1490 dan kemudian 1.1738, sedangkan support pada 1.0538 dan 1.0356. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 145.36 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 145.90 dan 147.67, serta support pada 140.34 serta level 138.50. Sementara itu, Aussie dollar terpantau turun ke level 0.6365. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6770 dan 0.7137, sementara support level di 0.6363 dan 0.6253.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum bangkit dari bearish 3 minggunya, rebound dari tekanan sebelumnya, namun di akhir pekan lesu menjelang data NFP AS. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 27,116. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 27,628 dan 29,223, sementara support pada level 25,805 dan 25,520. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 17,740. Minggu ini akan berada antara level resistance di 19,013 dan 19,492, sementara support di 17,016 dan 16,170.
Bursa saham Wall Street minggu lalu rebound terbatas dari bearish 3 minggunya, dengan di akhir pekan tergerus oleh data menurunnya tingkat pengangguran AS yang memungkinkan berlanjutnya kenaikan suku bunga. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 29,297, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 30,454 dan 31,027, sementara support di level 26,691 dan 26,143. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level 3,637.2, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3,87 dan 3,921, sementara support pada level 3,552 dan 3,513.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat di minggu keduanya, dengan 3 hari terakhir pasarnya terkoreksi bertahap oleh penguatan kembali dollar, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,695.0 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1730 dan berikut $1808, serta support pada $1614 dan $1609.
Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor dan keputusan investasinya. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com selalu ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
