(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS, hari Selasa, sempat turun dan diperdagangkan di sekitar $77.14 sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke arah $79.00 ke sekitar $78.81 per barel karena berbalik melemahnya USD.
Harga minyak mentah WTI melanjutkan penurunan yang terjadi pada hari Senin setelah gagal menembus resistance psikologis di $80.00. Harga minyak mentah WTI sempat turun ke $77.14 sebelum akhirnya berbalik naik ke $78.81 karena berbalik melemahnya dollar AS dengan indeks dollar AS kembali turun ke 101 an.
Meningkatnya ketakutan akan resesi global dengan para bank sentral Barat diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga mereka lebih jauh telah melemahkan proyeksi permintaan akan minyak mentah secara dramatis sehingga menekan terus harga minyak mentah turun.
Berbagai perekonomian negara maju menunjukkan kontraksi di dalam aktifitas skala ekonomi dengan para bank sentral Barat sedang menjalankan misi untuk menjinakkan inflasi yang membumbung tinggi agar bisa dicapai kestabilan harga.
Dimulai dari bank sentral AS, Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga sebesar 25 bps menjadi 4.50 – 4.75% sampai bank sentral Uni Eropa, European Central Bank (ECB), yang kuatir mengenai naiknya upah, kemungkinan akan menaikkan tingkat bunga sebanyak 50 bps menjadi 2.50%. Dan terakhir bank sentral Inggris, Bank of England, sedang berjuang untuk menurunkan angka inflasi yang telah mencapai dua digit di Inggris, kemungkinan akan mengikuti jejak ECB.
Langkah – Langkah bank sentral utama dunia ini yang berlomba menaikkan tingkat bunganya meningkatkan ketakutan akan resesi global dan menekan harga minyak mentah turun.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $78.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $77.55 dan kemudian $77.01. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.99 dan kemudian $81.68.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.