(Vibiznews – Economy) – Bank sentral Inggris atau Bank of England mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sesuai ekspektasi pasar pada hari Kamis (2/2/2023).
Bank of England (BOE) menaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 4,00 persen, yang merupakan suku bunga tertinggi sejak 2008.
Untuk kenaikan suku bunga ini mayoritas Dewan Kebijakan Moneter memberikan suaranya untuk menyetujuinya dengan perbandingan suara 7:2, 2 pejabat memilih untuk status quo.
BOE beralasan menaikkan suku bunganya karena pertumbuhan upah yang lebih kuat dari perkiraan.
Tetapi Bank sentral mengecilkan sikapnya terhadap pengetatan lanjutan karena inflasi diatur untuk kembali ke target dalam jangka menengah.
Dalam laporan kebijakan moneternya, BoE mengatakan inflasi diperkirakan akan turun dengan cepat tahun ini dan resesi akan menjauh dari proyeksi bulan November lalu.
Inflasi terlihat turun menjadi sekitar 4 persen menjelang akhir tahun ini dan mencapai target 2 persen secara berkelanjutan dalam jangka menengah.
Untuk PDB Inggris diperkirakan menyusut 0,1 persen pada kuartal pertama 2023 dan berkontraksi 0,5 persen sepanjang tahun karena harga energi yang tinggi.
Selain itu, kenaikan suku bunga menambah kesulitan ekonomi khususnya pada rumah tangga dengan hipotek.
Sebagai informasi, IMF awal pekan umumkan menurunkan prospek PDB Inggris untuk tahun ini sebesar 0,9% menjadi -0,6% akibat kebijakan fiskal dan moneter yang lebih ketat.
 menaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 4,00 persen, yang merupakan suku bunga tertinggi sejak 2008.){kind=link}