(Vibiznews – Index) – Ketiga indeks utama bursa saham Wall Street ditutup diwilayah negatif oleh aksi ambil untung pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (9/2/2023).
Nasdaq yang sebelumnya cetak gain signifikan alami tekanan paling besar dengan anjlok 1,7%, indeks S&P 500 merosot 1,1% dan indeks Dow Jones merosot 0,6%.
Aksi profit taking investor yang merugikan Wall Street terjadi karena kekhawatiran tentang dampak perlambatan ekonomi pada keuntungan perusahaan dan mencerna komentar Powell.
Jerome Powell mengakui proses disinflasi masih panjang dan memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan.
Selanjutnya Presiden Fed New York John Williams berkata suku bunga perlu dipertahankan pada tingkat yang tinggi selama beberapa tahun untuk menurunkan inflasi.
Aksi jual bertambah setelah John Williams mengingatkan Wall Street bahwa jika kondisi keuangan melonggar, tingkat suku bunga yang lebih tinggi mungkin diperlukan.
Secara sektoral, saham semikonduktor memimpin pelemahan dengan penurunan 2,2 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index.
Selanjutnya saham utilitas yang sensitif terhadap suku bunga, tercermin dari penurunan 1,7 persen oleh Dow Jones Utility Average.
Saham perumahan juga menunjukkan penurunan signifikan, menyeret Indeks Sektor Perumahan Philadelphia turun sebesar 1,6 persen.
Saham yang berkontribusi paling besar menekan indeks dipimpin oleh anjloknya saham-saham raksasa teknologi seperti Alphabet anjlok 7,6%, Amazon turun 2,3% dan Meta turun 4,3%.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham CVS Health Corp dan Uber melonjak lebih dari 3,4% dan 5,5%, setelah melaporkan hasil pendapatan yang optimis.