Koreksi Pasar, namun Ekonomi Tumbuh Mengesankan — Domestic Market Outlook, 13-17 February 2023

431
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 mencapai 5,31% (yoy), ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014.
  • Posisi cadangan devisa Indonesia Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dolar AS, dipengaruhi antara lain oleh penerbitan global bond
  • IHSG dan rupiah serentak terkoreksi setelah rally beberapa minggu.
  • Untuk pekan mendatang, pasar akan mencermati rilis neraca perdagangan Indonesia pada hari Rabu.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 13-17 February 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi dari level 5 minggu tertingginya ditarik oleh penurunan saham sektor teknologi, walaupun data pertumbuhan ekonomi Indonesia positif dan investor asing dalam aksi net buy. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya kembali mixed. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,45%, atau 31,402 poin, ke level 6.880,330. Untuk minggu berikutnya (13-17 Februari 2023), IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif dan diincar koreksi profit taking, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.953 dan 7.128. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.815, dan bila tembus ke level 6.721.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu tergerus dari level hampir 5 bulan tertingginya, terpicu oleh sentimen the Fed masih mungkin lanjut agresif serta turunnya harga batu bara dan CPO yang akan pengaruhi kinerja ekspor Indonesia, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,62% ke level Rp 15.133. Sementara, dollar global terpantau berakhir menguat bertahap. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan cenderung rangebound dan konsolidatif, atau kemungkinan rupiah dalam rentang terbatas dan agak konsolidatif, dalam range antara resistance di level Rp15.237 dan Rp15.470, sementara support di level Rp15.005 dan Rp14.835.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,670% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melesat di pekan ini.

===

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01% (yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 tercatat 5,31% (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70% (yoy). Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Berdasarkan data transaksi 6-9 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,59 triliun (jual neto Rp3,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,52 triliun di pasar saham).

===

 

Sejumlah isyu perekonomian selalu mewarnai pergerakan pasar. Di antaranya tentang risiko datangnya resesi ekonomi global, serta perkiraan kapan siklus kebijakan moneter ketat AS dan global akan berhenti. Bahkan kebijakan apa yang mungkin akan diambil telah menjadi suatu permainan spekulasi pasar yang membuat harga instrumen investasi bergejolak, dan di sisi lain menimbulkan kebingungan bagi banyak pelaku investasi awam. Apakah Anda termasuk yang ikut bingung dengan apa yang terjadi di pasar? Supaya menjadi lebih jelas disarankan simak saja terus di vibiznews.com. Kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting