(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- IHSG dan rupiah kembali terkoreksi, walau terbatas, oleh sentimen pasar berlanjutnya kenaikan bunga the Fed.
- BI merilis Neraca Pembayaran Indonesia triwulan IV 2022 yang surplus 4,7 miliar dolar AS.
- Untuk pekan mendatang, pasar akan mencermati rilis inflasi IHK Indonesia pada hari Rabu.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 27 February – 3 March 2023.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau melemah agak terbatas pada area konsolidasi 5 minggu terakhir, terseret oleh koreksi pada sektor teknologi walau asing masih net buy, serta sentimen berlanjutnya kenaikan bunga the Fed. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,57%, atau 39,134 poin, ke level 6.856,580. Untuk minggu berikutnya (27 Februari – 3 Maret 2023), IHSG kemungkinan akan bias melemah secara bertahap, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.962 dan 7.128. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.781, dan bila tembus ke level 6.721.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah terbatas di minggu ketiganya, masih terpicu oleh sentimen the Fed akan tetap agresif yang mendongkrak dollar serta capital outflow di pasar SBN sekitar Rp0,9 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,12% ke level Rp 15.220. Sementara, dollar global terpantau lanjutkan rally. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan cenderung bias menaik, atau kemungkinan rupiah berlanjut terkoreksi, dalam range antara resistance di level Rp15.237 dan Rp15.470, sementara support di level Rp15.094 dan Rp14.835.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun terbatas secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik tipis yield obligasi dan berakhir ke 6,790% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury menanjak di pekan ketiganya.
===
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2022 dilaporkan BI tetap solid dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia. NPI pada triwulan IV 2022 mencatat surplus 4,7 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang defisit 1,3 miliar dolar AS. Kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Berdasarkan data transaksi 20-23 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,64 triliun (jual neto Rp0,86 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,23 triliun di pasar saham).
===
Berita dari bursa aset investasi di kawasan Asia, Eropa dan Amerika kerap kali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah. Kita, sebagai investor, yang harus mengerti siapa pasar, apa perilakunya, serta bagaimana penyebabnya.
Vibiznews.com dapat menjadi pendukung bagi Anda untuk memahami pasar investasi lebih baik. Bagi Anda, kami selalu hadir mendampingi. Saat ini, kami sampaikan terimakasih kepada para pemirsa yang telah bersama terus dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting