Koreksi Pasar, Menuju Diperlambatnya Kenaikan Bunga — Domestic Market Outlook, 6-10 March 2023

415

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah kembali terkoreksi, walau terbatas, oleh sentimen berlanjutnya kenaikan suku bunga global, walau kemungkinnya melambat.
  • Tingkat inflasi Februari dirilis turun secara bulanan, tetapi naik terbatas secara tahunan menjadi 5,47%.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 6-10 March 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau melemah di pekan keduanya di area konsolidasi dengan investor asing masih net buy, serta sentimen masih akan berlanjutnya kenaikan bunga the Fed. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,63%, atau 42,944 poin, ke level 6.813,636. Untuk minggu berikutnya (6-10 Maret 2023), IHSG kemungkinan akan dalam bias menguat secara bertahap, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.962 dan 7.128. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.781, dan bila tembus ke level 6.721.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah di minggu keempatnya, ke level sekitar 7 minggu terendahnya, kembali terpicu oleh sentimen berlanjutnya kenaikan bunga the Fed walau akan melambat serta capital outflow di pasar SBN sekitar Rp4,7 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,58% ke level Rp 15.309. Sementara, dollar global terpantau terkoreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan sempat terkoreksi namun tetap bias menaik, atau kemungkinan rupiah rebound di oversold lalu kembali terkoreksi, dalam range antara resistance di level Rp15.344 dan Rp15.470, sementara support di level Rp15.150 dan Rp15.094.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,982% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury menanjak terbatas di pekan keempatnya.

===

Inflasi Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi IHK pada Februari 2023 menurun dari 0,34% (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,16% (mtm), terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food.

Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47% (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28% (yoy).

Berdasarkan data transaksi 27 Februari – 2 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,38 triliun terdiri dari jual neto Rp4,67 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,29 triliun di pasar saham.

===

 

Variasi pasar konsisten menampakkan dirinya belakangan ini. Sejumlah pasar agak fluktuatif, tapi ada juga indeks USD yang sempat rally, sementara prospek ekonomi global masih dalam ketidakpastian. Gejolak pasar kalau kita perhatikan bisa berbentuk volatilitas yang tinggi pada satu periode, dapat juga berupa gelombang naik turun dalam irama yang diwarnai dengan ketidakpastian di periode waktu yang lainnya. Memang demikian situasi dan kondisi pasar.

Untuk ambil keuntungan terhadap pasarnya, nampaknya, kitalah yang harus menambahkan pengetahuan dan keahlian (skill) dalam berinvestasi. Bagaimanapun, tidak ada salahnya sama sekali seseorang untuk menambah pengetahuan dan skill. Itu suatu bentuk investasi tersendiri juga. Untuk itu, Anda dapat belajar bersama vibiznews.com. Terimakasih telah tetap bersama dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting