(Vibiznews – Forex) GBP/USD berhasil naik ke 1.2113, level tertinggi dalam satu minggu, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu karena melemahnya dollar AS secara luas.
Meskipun pertumbuhan Non-Farm Payrolls (NFP) lebih kuat daripada yang diperkirakan, indeks dollar AS jatuh lebih dari 0.70% dan yields AS turun tajam dengan laporan pekerjaan AS menunjukkan kenaikan di dalam tingkat pengangguran AS pada bulan Februari.
Namun kenaikan GBP/USD ke level tertinggi dalam satu minggu tidak berlangsung lama. GBP/USD segera terkoreksi kembali ke 1.2030 dengan penurunan dollar AS mulai berkurang ke 0.65%.
Koreksi turun terhadap kenaikan GBP/USD juga dipengaruhi oleh meningkatnya keengganan terhadap resiko menuju akhir minggu yang memicu permintaan safe – haven.
Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi dan melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Satu institusi keuangan utama AS sedang dalam kesukaran yang besar yang membuat pasar cemas. SVB Financial, holding company dari Silicon Valley Bank dan bank komersial ke 16 terbesar di AS jatuh nilai sahamnya sebanyak 60% setelah mengalami kerugian sebesar $1.8 miliar dari portfolio obligasinya yang senilai $21 miliar. Hal ini menambah sentimen yang enggan terhadap resiko di pasar.
Setelah kenaikan yang luarbiasa besar di dalam laporan bulan Januari sebanyak 517.000 pekerjaan, laporan situasi employment AS bulan Februari dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Non-Farm Payrolls (NFP) bertambah sebanyak 311.000, lebih besar daripada yang diperkirakan kenaikan sebanyak 225.000.
Pasar juga memperhatikan bahwa komponen upah dari laporan pekerjaan AS bulan Februari ini lebih rendah daripada yang diperkirakan, yang memitigasi kenaikan dari NFP yang lebih besar daripada yang diperkirakan.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2010 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1930 dan kemudian 1.1900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2050 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100 dan kemudian 1.2127.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.