(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Setelah kenaikan suku bunga 25 bps, The Fed menunjukkan signal belum akan menaikkannya lagi.
- Goncangan perbankan AS, menimbulkan spekulasi the Fed akan mulai memangkas suku bunganya pada semester depan untuk menghindari kejatuhan ekonomi.
- Sementara itu, data tenaga kerja NFP dirilis melebihi estimasi.
- Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, rilis inflasi Core CPI AS (Rabu malam WIB), dan suku bunga BOE pada Kamis malamnya.
Pasar saham dunia terpantau mixed bias melemah, harga emas menanjak, dan US dollar dalam koreksi.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dunia global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 8-12 May 2023.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah, tertekan oleh ekspektasi investor akan adanya kemungkinan penurunan suku bunga the Fed oleh berlanjutnya gejolak sektor perbankan di AS, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 101.28. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau flat ke 1.1017. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1096 dan kemudian 1.1137, sementara support pada 1.0942 dan 1.0909.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2632 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2653 dan kemudian 1.2670, sedangkan support pada 1.2435 dan 1.2344. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 134.82. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 136.61 dan 137.77, serta support pada 133.49 serta level 133.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.6750. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6806 dan 0.6921, sementara support level di 0.6619 dan 0.6605.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan bias menguat di tengah pasar mencermati dampak perbankan terhadap bursa Wall Street dan kebijakan moneter. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat lompat ke level 29,158. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,279 dan 29,388, sementara support pada level 28,500 dan 28,241. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 20,049. Minggu ini akan berada antara level resistance di 20,472 dan 20,864, sementara support di 19,520 dan 19,109.
Bursa saham Wall Street minggu lalu melemah, dipicu oleh kekhawatiran atas gejolak sektor perbankan, namun di hari terakhir sempat rebound oleh laporan tenaga kerja NFP yang melampaui estimasi. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 33,674, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,018 dan 34,258, sementara support di level 32,937 dan 32,682. Index S&P 500 minggu lalu turun ke level 4,131.7, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,187 dan 4,195, sementara support pada level 4,045 dan 4,020.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat di pekan keduanya, dengan di hari terakhir pasar terkoreksi profit taking serta data NFP yang melampaui estimasi dan meredam ekspektasi akan pemangkasan bunga the Fed, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $2,016.79 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $2067 dan berikut $2075, serta support pada $1969 dan $1949.
Pembaca setia, perhatikanlah chart pergerakan harga asset investasi. Setelah periode rally pasar, tiba juga saat untuk aksi profit taking. Investor akan selalu mencari dan menunggu momentum demikian. Itu yang sebagian pelaku pasar lakukan sebelum ini. Dengan jalan itulah para fund manager global telah mereguk keuntungan besar mereka. Anda ingin sukses investasi? Siapa yang tidak mau, bukan? Ikuti cara para fund manager berinvestasi mengikuti gelombang trend yang ada. Anda pun bisa sukses demikian. Simak terus karenanya vibiznews.com, website investasi favorit. Kembali, salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting