Pasar Masih Terkoreksi Terbatas, Siap Rebound — Domestic Market Outlook, 5-9 June 2023

867
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Rupiah dan IHSG secara mingguan kembali terkoreksi terbatas, di tengah net capital outflow investor asing, sekitar Rp1,7 triliun secara mingguannya.
  • Likuiditas perekonomian atau uang beredar luas (M2) pada April 2023 tumbuh positif, 5,5% (yoy).
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis inflasi Indonesia pada hari Senin.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 5-9 June 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau kembali melemah di minggu kelimanya, dalam 3 hari pasar, dan sempat bertengger ke posisi 2,5 bulan terendahnya. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 1,00%, atau 67,300 poin, ke level 6.633,261. Untuk minggu berikutnya (5-9 June 2023), IHSG kemungkinan akan berupaya rebound di awal pekan dan kemudian agak konsolidatif, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.773 dan 6.852. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.656, dan bila tembus ke level 6.609.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu melemah tipis di pekan kelimanya, ke posisi sekitar 2 bulan terendahnya, di tengah rally-nya dollar dan outflow asing di pasar SBN sekitar Rp2,2 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,05% ke level Rp 14.992. Sementara, dollar global terpantau terkoreksi terbatas secara mingguannya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan terkoreksi lalu tertahan, atau kemungkinan rupiah rebound di awal pekan lalu masuk pergerakan rangebound, dalam range antara resistance di level Rp15.018 dan Rp15.125, sementara support di level Rp14.780 dan Rp14.696.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,364% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury berakhir dalam koreksi secara mingguannya.

===

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2023 tetap tumbuh positif, demikian dilaporkan Bank Indonesia. Posisi M2 April 2023 tercatat sebesar Rp8.350,4 triliun atau tumbuh 5,5% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 3,4% (yoy), serta dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Berdasarkan data transaksi 29 – 30 Mei 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,74 triliun terdiri jual neto Rp2,21 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,47 triliun di pasar saham.

===

 

Ada sejumlah indikator data ekonomi kerap menjadi penggerak pasar, sementara sebagian data ekonomi lainnya sepertinya tidak berdampak terhadap harga di pasar investasi. Kadang seorang investor individual terkecoh dengan pilihan dan analisis fundamental data ekonomi. Hal itu dapat dimengerti kalau tidak mempelajari situasi pasar sebelumnya.  Demikianlah, fluktuasi pasar dan data perlu dipelajari hubungan dan kaitannya. Kalau Anda mengalami kesulitan mempelajari dan melihat contohnya, lihat saja Vibiznews.com. Sejumlah data lengkap dengan analisis seketikanya langsung tersaji tiap kali rilis berita ekonomi penting diumumkan. Itu akan memberikan gambaran arah pasar selanjutnya. Begitulah, kami ada hanya untuk sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting