Waktu untuk Profit Taking, Pasar Selanjutnya? — Domestic Market Outlook, 11-15 September 2023

857
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan kali ini dalam koreksi profit taking dari overbought area minggu sebelumnya.
  • Pasar dalam tekanan eksternal antisipasi tetap berlanjutnya kenaikan suku bunga global.
  • Capital outflow cukup kencang dalam sepekan, sekitar Rp7,6 triliun.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis neraca perdagangan RI pada Jumat.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 11-15 September 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi profit taking setelah sempat mencatat intraday tertingginya di tahun ini, di posisi 9 bulan lebih terkuatnya, searah juga dengan bursa global dan regional oleh estimasi investor kenaikan suku bunga the Fed akan berlanjut. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya dalam bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,76%, atau 52,874 poin, ke level 6.924,780. Untuk minggu berikutnya (11-15 September 2023), IHSG kemungkinan akan mulai konsolidasi lalu melanjutkan uptrend-nya dengan sudah menjauhi overbought area-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.021 dan 7.054. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.869, dan bila tembus ke level 6.825.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu kembali terkoreksi, mendekati level 2,5 minggu terendahnya, di tengah berlanjutnya bullish dollar oleh perkiraan the Fed akan tetap menaikkan suku bunganya pada bulan mendatang, ditambah capital outflow di pasar SBN sekitar Rp7,1 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,71% ke level Rp 15.337. Sementara, dollar global terpantau lanjut rally 8 minggu pada 6 bulan terkuatnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan uptrend lebih lambat, atau kemungkinan rupiah dalam koreksinya akan ada upaya rebound pendek, dalam range antara resistance di level Rp15.391 dan Rp15.455, sementara support di level Rp15.205 dan Rp15.018.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir melemah secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,562% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury sedang balik menguat.

===

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2023 tetap tinggi sebesar 137,1 miliar dolar AS, meski sedikit menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2023 sebesar 137,7 miliar dolar AS.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.

Berdasarkan data transaksi 4 – 7 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp7,57 triliun terdiri dari jual neto Rp7,06 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,50 triliun di pasar saham.

===

 

Pasar yang terus bergejolak belakangan ini membuat sejumlah forum diskusi di antara kalangan investor digiatkan. “Pasar mau ke mana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi, apalagi kemungkinannya akan berlanjut kenaikan suku bunga the Fed. Memang benar hanya si pasar sendiri yang tahu arah pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar dapat dipelajari juga, bukan? Bagi mereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”.

Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Tetaplah bersama kami, Anda akan terbantu dalam pengambilan keputusan investasi Anda. Terima kasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting