(Vibiznews – Forex) GBP/USD pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu naik ke arah 1.2500 diperdagangkan di sekitar 1.2494 karena melemahnya dolar AS setelah keluar data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan.
Bureau of Labor Statistics AS melaporkan bahwa Consumer Price Index (CPI) AS naik sebesar 3.7% YoY pada bulan Agustus, di atas daripada yang diperkirakan 3.6% dan lebih tinggi daripada yang dibukukan pada bulan Juli 3.2%.
Angka bulanan muncul di 0.6% sesuai dengan yang diperkirakan, sementara angka inti tahunan juga sesuai dengan yang diperkirakan, melemah ke 4.3% dari bulan sebelumnya di 4.7%.
Laporan tersebut mengatakan bahwa tekanan harga yang lebih tinggi ini disebabkan karena naiknya harga – harga energi. Indeks gasoline merupakan contributor terbesar di dalam kenaikan bulanan dari semua item, yang menyumbang hampir setengah dari kenaikan.
Sebelumnya, GBP/USD sempat jatuh ke kerendahan selama tiga bulan yang baru di 1.2433 sebelum akhirnya berbalik naik ke sekitar 1.2493.
Pasangan matauang GBP/USD sempat berada di bawah tekanan jual dan menyentuh kerendahan beberapa bulan di sekitar 1.2430 selama jam perdagangan sesi Eropa.
Poundsterling Inggris tertekan oleh data yang mengecewakan yang menunjukkan bahwa ekonomi Inggris menciut dengan kecepatan paling cepat dalam tujuh bulan. Office for National Statistics Inggris melaporkan bahwa Gross Domestic Product (GDP) Inggris terkontraksi lebih daripada yang diperkirakan sebesar 0.5% pada bulan Juli.
Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Inggris sedang kehilangan momentum karena naiknya biaya pinjaman dengan tajam dan membangkitkan ketakutan akan resesi.
Terlihat tanda – tanda bahwa pasar tenaga kerja Inggris sedang mendingin dan meneguhkan spekulasi bahwa Bank of England (BoE) sudah dekat pada akhir dari siklus kenaikan tingkat bunga.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2445 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2425 dan kemudian 1.2400. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2545 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2600 dan kemudian 1.2650.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.