Pasar Variatif, Suku Bunga akan ke Mana? — Domestic Market Outlook, 18-22 September 2023

737
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan kali ini variatif, dengan rupiah tertekan cukup dalam di sekitar 6 bulan terendahnya.
  • Estimasi bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunganya pekan mendatang lalu menaikkannya bulan depan, memengaruhi dinamika pasar keuangan domestik.
  • Capital outflow masih berlanjut dalam sepekan, sekitar Rp4,5 triliun.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis suku bunga acuan BI7DRR pada Kamis, yang diperkirakan bertahan di level 5,75%.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 18-22 September 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat, menutup gap koreksi pada minggu sebelumnya, searah juga dengan bursa regional oleh estimasi investor the Fed akan menahan kenaikan suku bunganya di pekan mendatang. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya dalam mixed bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,84%, atau 58,011 poin, ke level 6.982,791. Untuk minggu berikutnya (18-22 September 2023), IHSG kemungkinan akan melanjutkan uptrend secara bertahap lalu konsolidasi di sekitar resistance-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.021 dan 7.054. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.869, dan bila tembus ke level 6.825.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi di pekan keduanya, sempat di area 6 bulan terendahnya, di tengah berlanjutnya bullish dollar oleh perkiraan the Fed masih akan hawkish pada bulan depan untuk menekan inflasi AS, ditambah capital outflow di pasar SBN sekitar Rp4 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,08% ke level Rp 15.350. Sementara, dollar global terpantau lanjut rally 9 minggu pada 6 bulan lebih terkuatnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan uptrend dengan koreksi, atau kemungkinan rupiah akan ada rebound pendek, dalam range antara resistance di level Rp15.393 dan Rp15.455, sementara support di level Rp15.3255 dan Rp15.215.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir melemah secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,821% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury menguat di pekan keduanya.

===

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar USD3,12 miliar, meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar USD1,31 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Bank Indonesia melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada bulan Juli 2023 tercatat sebesar 396,4 miliar dolar AS atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada Juli 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Berdasarkan data transaksi 11 – 14 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,45 triliun tediri dari jual neto Rp3,98 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,47 triliun di pasar saham.

===

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi dan tidak jarang disertai analisis yang bias. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang tidak mudah untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini.

Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar secara lebih dalam, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting