(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Senin sempat naik menembus $91.00 di sekitar $91.12, sebelum akhirnya turun ke arah $90.00 di sekitar $90.17 per barel karena perkataan Menteri Energi Arab Saudi.
Menteri Energi Arab Saudi Prince Abdulaziz bin Salman pada saat berbicara di World Petroleum Congress di Kanada mengatakan bahwa mereka mentargetkan berkurangnya volatilitas di pasar energi daripada harga.
Sebelumnya, harga minyak mentah WTI diperdagangkan mendekati ketinggian 10 bulan karena ketatnya supply minyak mentah dari Arab Saudi dan karena optimisme yang muncul dari data ekonomi Cina yang bagus.
Kekuatiran akan supply tetap menjadi faktor penggerak harga minyak dan mendorong naik harga minyak mentah WTI pada minggu-minggu belakangan ini.
Arab Saudi dan Rusia, dua pengekspor minyak mentah terbesar dunia, mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah mereka sampai akhir tahun 2023.
Sampai akhir tahun 2023, produksi minyak mentah Arab Saudi akan mendekati 1.3 juta barel per hari.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) pada awal minggu memperingatkan bahwa defisit pasar minyak mentah akan memburuk pada kuartal ke empat dengan pengumuman pada musim panas mengenai pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia memperburuk situasi.
Hal lain yang mendorong naik harga minyak mentah WTI adalah langkah – langkah stimulus tambahan dan data ekonomi dari Cina dengan Cina adalah negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.
Pada hari Jumat, National Bureau of Statistics (NBS) Cina menunjukkan bahwa penjualan ritel Cina naik 4.6% per tahun di bulan Agustus, mengatasi dari yang diperkirakan 2.5%. Menguatnya angka penjualan ritel Cina bulan Agustus ini menunjukkan bahwa kontraksi di Cina telah sampai pada puncaknya. Hal ini menguntungkan bagi harga minyak mentah.
Harga minyak mentah juga ditopang oleh melemahnya dolar AS. Dolar AS menghadapi minggu yang keras dengan tidak adanya data ekonomi yang berarti sampai pada hari Rabu malam waktu AS dimana Federal Reserve AS akan mengambil keputusan mengenai tingkat bunganya. Pasar memperkirakan para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS tidak akan menaikkan tingkat bunganya. Hal ini membuat dolar AS tertekan sehingga menguntungkan harga minyak mentah.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $89.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $88.74 dan kemudian $87.26. “Resistance” yang terdekat menunggu di $91.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $92.50 dan kemudian $93.05.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.