(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa kembali naik ke sekitar $91.00 per barel.
Harga minyak mentah WTI sudah berhasil naik kembali ke atas $91.00 sejak jam perdagangan sesi Eropa hari Selasa dan diperdagangkan di sekitar $91.20, terus bertahan naik sejak 8 September.
Harga minyak mentah terus mengalami dorongan naik yang disebabkan outlook ketatnya produksi oleh Arab Saudi dan Rusia.
Arab Saudi dan Rusia, dua pengekspor minyak mentah terbesar dunia, mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah mereka sampai akhir tahun 2023. Sampai akhir tahun 2023, produksi minyak mentah Arab Saudi akan mendekati 1.3 juta barel per hari. Keputusan Arab Saudi dan Rusia ini bertujuan untuk mendukung harga minyak mentah dan menstabilkan pasar minyak mentah global dengan cara membatasi supply minyak mentah.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) pada minggu lalu merilis laporan yang menunjukkan bahwa pengurangan produksi oleh OPEC+ akan membuat terjadinya defisit supply minyak mentah yang signifikan pada kuartal ke empat yang dimulai pada bulan September. Defisit supply ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pasar minyak mentah, yang berpotensi menaikkan harga minyak mentah.
Sementara itu, dolar AS terus melemah untuk hari yang ketiga berturut-turut. Indeks dolar AS diperdagangkan di bawah 105.00 di sekitar 104.730, turun 0.12%. Hal ini ikut menopang harga minyak mentah yang berdenomasikan dolar AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $90.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $89.25 dan kemudian $88.65. “Resistance” yang terdekat menunggu di $91.53 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $92.13 dan kemudian $93.05.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.