(Vibiznews – Forex) Pada jam perdagangan sesi Asia hari Kamis pagi, GBP/USD melanjutkan kerugiannya untuk hari kedua diperdagangkan turun ke sekitar 1.2320.
Sikap Federal Reserve AS yang hawkish memberikan tekanan turun terhadap pasangan matauang GBP/USD.
Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan sebelumnya, Federal Reserve AS tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di 5.25 – 5.50% dengan keputusan aklamasi. Pernyataan yang dikeluarkan menunjukkan praktis tidak ada perubahan dibandingkan dengan pertemuan bulan Juli.
Sebelumnya pada hari Rabu, GBP/USD juga mengalami tekanan bearish yang kuat dan turun menyentuh level terendah dalam hampir empat bulan di 1.2333 pada jam perdagangan sesi Eropa sebelum akhirnya naik kembali ke level di atas 1.2350.
Office for National Statistics Inggris melaporkan pada hari Rabu bahwa inflasi Inggris sebagaimana dengan yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) turun ke 6.7% per tahun pada bulan Agustus dari sebelummya 6.8% pada bulan Juli. Terlebih penting lagi, inflasi CPI inti yang mengeluarkan harga makanan dan energi yang volatile, juga melemah dari 6.9% ke 6.2% pada periode yang sama.
Kedua angka inflasi tersebut berada di bawah daripada yang diperkirakan sehingga memaksa Poundsterling melemah terhadap rival – rival utamanya.
Probabilita dari Bank of England untuk mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah menjadi naik ke 50% setelah keluarnya data inflasi Inggris tersebut, naik dari sebelumnya di 20%. Sementara yield gilt Inggris benchmark 2 tahun turun lebih dari 3% yang merefleksikan dampak dari pertaruhan akan dovish-nya BoE.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2275 dan kemudian 1.2240. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2450 dan kemudian 1.2500.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.