(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (26/9) terpantau melemah 23,541 poin (0,34%) ke level 6.974,840 setelah dibuka naik ke level 7.012,495.
IHSG bergerak di dua zona lalu digerus profit taking dari 10 bulan tertingginya pekan lalu, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed bias melemah di antara concern investor atas the Fed yang tetap hawkish dan melambatnya ekonomi China, serta Wall Street yang semalam ditutup menguat terbatas.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,38% atau 58 poin ke level Rp 15.453, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; bullish ke sekitar 11 bulan tertingginya dalam sentimen the Fed menahan kebijakan moneter ketat yang lebih lama.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.453, serta terpantau di level 27 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 14,114 poin (0,20%) ke level 7.012,495. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,540 poin (0,15%) ke level 965,145. Pagi ini IHSG melemah 23,541 poin (0,34%) ke level 6.974,840. Sementara LQ45 terlihat turun 0,32% atau 3,063 poin ke level 959,542.
Tercatat saat ini sebanyak 188 saham naik, 258 saham turun dan 233 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street dini hari tadi ditutup searah menguat terbatas setelah 4 hari loss dipimpin sektor teknologi. Sedangkan, bursa regional pagi ini melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,91%, dan Indeks Hangseng yang turun 0,76%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka di dua zona lalu terkoreksi aksi ambil untung dari overbought sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias melemah bias melemah di antara concern investor atas the Fed yang tetap hawkish dan melambatnya ekonomi China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih ditahan profit taking di overbought area, masih dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.046 dan 7.090. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.901, dan bila tembus ke level 6.869.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group