Harga Gula Kamis Berakhir Rebound Dari Terendah 3 Minggu

330
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula pada perdagangan bursa berjangka New York pada hari Kamis pulih dari posisi terendah dalam 3 minggu dan ditutup cukup tinggi karena pelemahan dolar mendorong short-covering gula berjangka.

Harga gula kontrak bulan Maret 2024 berakhir naik 2,24% pada 26,96.

Harga gula pada hari Kamis awalnya mencatat posisi terendah dalam 3 minggu karena peningkatan produksi gula di Brasil. Unica melaporkan pada hari Selasa bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh pertama bulan September naik +8,5% y/y menjadi 3,116 MMT dan output gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan September naik +18,7% y/y menjadi 29,258 MMT. Selain itu, 49,37% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,47% tahun lalu.

Kenaikan harga minyak mentah ke level tertinggi dalam 13 bulan pada hari Kamis mendukung gula. Kekuatan minyak mentah menguntungkan harga etanol dan dapat mendorong pabrik gula global mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi etanol dibandingkan gula, sehingga membatasi pasokan gula.

Selama sebulan terakhir, harga gula telah meningkat tajam, dengan gula di New York mencatatkan harga tertinggi dalam 12 tahun pada hari Selasa lalu, di tengah kekhawatiran mengenai produksi gula global yang lebih kecil.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati data PCE Price Index Agustus, Personal Spending dan Personal Income Agustus, yang jika terealisir naik, akan menguatkan indeks dolar AS. Jika dolar AS menguat akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 26,62-26,23. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 27,27-27,70.