(Vibiznews – Commodity) Harga kakao pada hari Kamis mencatat kenaikan terpicu pengetatan pasokan kakao.
Persediaan kakao yang dipantau ICE di pelabuhan-pelabuhan AS terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah dalam 7,5 bulan pada hari Kamis. Selain itu, pelemahan dolar pada hari Kamis memicu short-covering pada kakao berjangka.
Harga Kakao kontrak bulan Desember berakhir naik 1,26% pada 3.459.
Pada hari Rabu, kakao NY mencatat level terendah dalam 1 bulan, karena prospek yang lebih baik untuk tanaman utama Pantai Gading. Prospek panen membaik setelah adanya laporan dari petani Pantai Gading bahwa hujan baru-baru ini telah menghasilkan bunga dan buah baru pada tanaman kakao.
Peningkatan pasokan kakao dari Nigeria, produsen biji kakao terbesar kelima di dunia, memberikan dampak buruk pada harga setelah ekspor kakao Nigeria pada bulan Agustus naik +29,6% y/y menjadi 14,025 MT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati data PCE Price Index Agustus, Personal Spending dan Personal Income Agustus, yang jika terealisir naik, akan menguatkan indeks dolar AS. Jika dolar AS menguat akan menekan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3,417-3,378. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 3,485-3,500.
